1.Museum Pertama di Indonesia Adanya di Surakarta
Museum sering dijadikan tempat berlibur sekaligus sarana menambah
pengetahuan, terutama mengenai sejarah di masa lalu. Di Indonesia
sendiri, kini begitu banyak museum yang ditemukan dengan koleksi yang
beragam pula. Namun, tahukah Anda museum yang pertama kali ada di
Indonesia?
Tak banyak yang tahu jika museum yang pertama kali dibangun di Indonesia
adalah Museum Radya Pustaka. Museum yang berada di Kota Surakarta ini
sudah didirikan sejak 28 Oktober 1890, di masa pemerintahan Pakubuwono
IX. Seiring berjalannya waktu, museum kemudian dipindahkan ke sebuah
gedung bekas rumah orang Belanda di Jalan Slamet Riyadi, Surakarta,
hingga saat ini.
Pengunjung yang akan masuk ke dalam museum langsung disambut oleh sebuah
patung Rangga Warsita, seorang pujangga Keraton Surakarta yang
termahsyur. Koleksi museum terdiri dari berbagai benda kuno, seperti
arca, pusaka adat, wayang kulit, dan buku-buku kuno.
2.Mengintip Primata di Taman Satwa Pertama Indonesia
Jalan-jalan ke kebun binatang bersama anak jelas menyenangkan. Di setiap
daerah di Indonesia biasanya terdapat kebun binatang dengan jenis satwa
yang beragam. Lalu, kebun binatang manakah yang pertama ada di
Indonesia?
Tak perlu jauh ke luar kota, karena kebun binatang pertama di Indonesia
adalah Kebun Binatang Ragunan. Didirikan pada 1986, di masa lalu taman
satwa ini bernama Planten En Dierentuin.
Saat awal pembukaannya, lahannya hanya seluas 10 hektare, itupun hasil
pemberian dari pelukis ternama Raden Saleh. Waktu berlalu, namanya
diubah menjadi Kebun Binatang Cikini, dan pada 1964 kebun binatang ini
berpindah tempat ke Ragunan, Pasar Minggu, hingga saat ini.
Walaupun pernah ditutup pada 2005 karena beberapa koleksi binatangnya
terkena flu burung, saat ini Kebun Binatang Ragunan sudah dapat
dinikmati oleh wisatawan. Hanya dengan biaya Rp4.000, pengunjung sudah
dapat bertemu dengan berbagai jenis hewan. Di Kebun Binatang Ragunan
pengunjung juga dapat mengupas informasi mengenai gorila di Pusat
Primata Schmutzer.
3.Sarinah, Cikal Bakal Mal di Indonesia
Pergi ke pusat perbelanjaan saat liburan menjadi kegiatan pilihan warga
Ibu Kota. Selain dapat berbelanja, beberapa pusat perbelanjaan modern
pun menyediakan beragam fasilitas hiburan dan permainan bagi anak-anak
hingga orang dewasa.
Sebelum perkembangan pusat perbelanjaan begitu pesat seperti saat ini,
tak banyak yang tahu jika mal pertama di Indonesia adalah Sarinah.
Bangunannya hingga kini masih berdiri di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta.
Bangunan dengan 15 lantai ini tak hanya menjadi pusat perbelanjaan
pertama di Indonesia, namun juga menjadi gedung pencakar langit pertama
di Indonesia.
Ide untuk membangun Sarinah dicetuskan oleh mantan Presiden Soekarno.
Tepat pada 17 Agustus 1962, bangunan ini didirikan dan dibuka untuk
umum. Namanya sendiri diambil dari seorang perempuan yang berjasa dalam
merawat Soekarno sewaktu kecil.
Sayangnya, kini mimpi Soekarno Nampak belum menjadi kenyataan. Hingga
saat ini, Sarinah belum menunjukkan perkembangan yang begitu pesat
seperti pusat perbelanjaan lainnya, walaupun begitu ritel-ritel bisnis
sudah semakin banyak di tempat ini, seperti restoran cepat saji, salon,
dan tempat karaoke.
4.Bandara Pertama di Indonesia
BANDARA adalah gerbang masuk wisatawan ke suatu daerah melalui
perjalanan udara. Bahkan di beberapa negara, bandara juga dapat
berfungsi sebagai tempat rekreasi kala menunggu jadwal terbang lantaran
fasilitasnya begitu lengkap dan canggih.
Bicara tentang bandara pertama di Indonesia, pernahkah Anda mendengar
Bandara Kemayoran? Inilah bandara pertama di Indonesia yang dibuka untuk
penerbangan internasional. Mulai dibangun sejak 1934, Bandara Kemayoran
secara resmi digunakan pada 1940. Pesawat pertama yang mendarat adalah
DC-3 Dakota milik perusahaan penerbangan Hindia Belanda. Pesawat ini
diterbangkan dari Lapangan Udara Tjililitan.
Bandara dengan kode JKT ini berhenti beroperasi pada 1984 sehingga untuk
sementara, penerbangan internasional dipindahkan ke Bandara Halim
Perdanakusuma. Sebagai pengganti Bandara Kemayoran, dioperasikanlah
Bandara Internasional Soekarno Hatta yang dikenal hingga saat ini. Semua
penerbangan internasional kemudian dipindahkan ke bandara baru.
Sementara, Bandara Halim Perdanakusuma digunakan sebagai pangkalan
militer serta penerbangan khusus lainnya.
Tak hanya menjadi bandara pertama di Indonesia, Bandara Kemayoran juga
menjadi bandara pertama tempat penyelenggaraan kegiatan-kegiatan
kedirgantaraan. Misalnya, pada 1940 atau bertepatan dengan ulang tahun
Raja Belanda, Bandara Kemayoran menjadi tuan rumah penyelenggaraan
airshow pertama. Lalu pada 1984, barulah Indonesian Airshow digelar
untuk pertama kali di bandara ini.
5.Stasiun Tambaksari Pertama di Indonesia
NAIK kereta api memang menyenangkan. Selama perjalanan menuju kota
tujuan, wisatawan dapat menikmati beragam pemandangan. Begitu
bersejarahnya dunia perkeretaapian di Indonesia, tercetuslah ide untuk
membuat kereta api wisata. Tak hanya kereta api, stasiun kini dijadikan
tujuan wisata.
Tahukah Anda, stasiun apa yang didirikan pertama di Indonesia? Selama
ini, banyak masyarakat Indonesia menganggap jika stasiun pertama yang
dibangun adalah Stasiun Tawang. Nyatanya, stasiun pertama yang dibangun
adalah Stasiun Tambaksari di Semarang. Stasiun ini kini sering dikenal
juga dengan nama Stasiun Ujung. Letaknya tak jauh dari Pelabuhan
Semarang.
Sayangnya, pada 1914 Stasiun Tambaksari dibongkar karena akan dibangun
satu jalur rel menuju stasiun baru di Tawang. Sehingga, tak salah jika
orang mengira Stasiun Tawang adalah yang pertama di Indonesia.
sementara, beberapa bangunan Stasiun Tambaksari masih digunakan sebagai
gudang. Oleh karena itu, stasiun ini dikenal dengan nama Stasiun
Semarang Gudang.
6.Ujung Kulon, Pertama Kalinya Indonesia Punya Taman Nasional
TAMAN Nasional Ujung Kulon (TNUK), wisatawan domestik telah mengenal
keindahannya. Tak banyak yang tahu jika TNUK adalah taman nasional
pertama dan paling utama di Indonesia. Di sinilah wisatawan dapat
bertemu dengan badak jawa, hewan langka yang kini hanya tersisa 60 ekor.
Tak hanya dapat melihat badak, wisatawan pun dapat menikmati objek
wisata lainnya, seperti sungai-sungai jeram, air terjun, pantai, dan
lain-lain. Kawasan ini terletak di semenanjung segitiga paling ujung
selatan Pulau Jawa. Daerah ini sudah dicanangkan menjadi margasatwa
sejak 1921. Bahkan, keanekaragaman tumbuhan dan satwa di TNUK mulai
dikenal oleh para peneliti, pakar botani Belanda dan Inggris sejak 1820.
TNUK bersama Cagar Alam Krakatau merupakan aset nasional. TNUK memiliki
700 spesies tanaman dengan 57 kategori, termasuk tanaman langka juga
beragam anggrek yang indah. TNUK bahkan telah ditetapkan sebagai Situs
Warisan Alam Dunia UNESCO sejak 1991.
0 komentar:
Posting Komentar