Mesin Bersuara (1868)
Jauh
sebelum Amerika menggunakan mesin diebold untuk penghitungan suara,
Edison sudah menawarkan alat hasil temuannya bernama Vote Recorder. Alat
ini menghitung suara dengan model pertanyaan Ya atau Tidak. Sayangnya,
mesin penghitung suara ini memiliki waktu proses yang lambat.
Sampai-sampai salah seorang Ketua Komite Kongres berkata, “Bila ada
sebuah penemuan di bumi ini yang tidak kita inginkan, mesin inilah dia,”
katanya.
Boneka Bersuara (1877)
Tak
hanya menemukan fonograf, Edison juga membesut sebuah versi miniatur
dari pemutar musik itu, yang kemudian ditempatkan di dalam sebuah
boneka. Fonograf itu kemudian bisa memainkan rekaman sajak untuk
anak-anak, sehingga boneka itu seolah-olah berbicara.
Baterai Mobil Listrik (1880)
Saat
Edison memperkenalkan baterai nikel-besi, ia kemudian memimpikan untuk
membuat mobil listrik. Beberapa pembuat mobil seperti Detroit Electric
dan Baker Electric, kemudian mengadopsi teknologi yang diperkenalkan
Edison itu. Namun, belakangan dalam sebuah pesta makan malam, Henry Ford
memberikan sebuah catatan kecil kepada Edison berbunyi “Mobil listrik
telah mati.” Setelah itu, perkataan itu terbukti kebenarannya. Mimpi
Edison tak pernah kesampaian.
Film Frankenstein (1910)
Pada
1891 Edison mematenkan kamera film pertama yang dinamakan
Kinematograph. Pada 1910, perusahaannya, Edison Manufacturing Company
Studio, membuat film Frankenstein , sebuah film yang ia adaptasi dari
novel horor klasik karya Mary Shelley.
Telepon khusus Arwah (1920)
Temuan
ini adalah salah satu subyek yang masih terus diperdebatkan. Edison
sempat memberitahukan kepada beberapa media tentang upayanya untuk
menemukan cara untuk menelepon orang yang telah meninggal dunia. Pada
1921 ia mengklarifikasi hal itu dengan mengatakan kepada New York Times,
bahwa penemuannya itu bisa mendeteksi unit kehidupan yang di antara
yang mati. Namun, banyak yang mengatakan bahwa Edison gagal total dalam
upayanya kali ini. Bila alat ini sudah berhasil ditemukan, mungkin saja
yang akan ditelepon paling dulu adalah arwah Edison sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar