1. Lorena Vs John Wayne Bobbitt
Kasus Pemotongan penis
ini terjadi pada pasangan suami istri di New York, Lorena dan John
Wayne Bobbit boleh dibilang paling fenomenal karena dilatarbelakangi
konflik rumah tangga yang rumit.Lorena
memotong penis suaminya pada tahun 1993 dengan dalih sering mengalami
kekerasan dalam rumah tangga dan saat itu ia hendak diperkosa
Menariknya, Lorena
cukup bertanggung jawab dengan menyimpan potongan penis di lemari es
sehingga bisa disambung lagi berkat kerja keras tim dokter. Tahun 1994,
John Bobbit membintangi film porno yang mengangkat cerita tentang
pemotongan penis.
2. Sunat kebablasan sampai pangkal
Seorang
juru sunat tradisional di Ghana, Wanzam Abdullah diusir dari kampung
halamannya karena melakukan malpraktik pada seorang bayi laki-laki.
Saat
sedang menyunat si bayi, ia tidak hanya mengupas kulit penutup kepala
penis tetapi tanpa sengaja juga memangkas batang penis hingga nyaris
sampai ke pangkalnya Orang itu mencederai penis bayi, Memotong
bagian paling sensitifnya dan tinggal sebagian kecil saja yang tersisa.
Untung bayi itu masih bisa kencing dengan normal," ungkap John Koffie,
Komandan Kepolisian setempat.
3. Dipotong, dimasak lalu dijual
Seorang
chef di Jepang, Mao Sugiyama melakukan aksi gila dengan meminta
penisnya diamputasi oleh tim dokter di rumah sakit. Hasil potongan penis
itu dimasaknya sendiri, lalu dijual dengan harga sangat fantastis yakni
Rp 2,4 juta untuk seporsi penis manusia. Kabarnya, ulah gila chef
berusia 22 tahun ini tidak dapat diperkarakan karena di Jepang tidak ada
aturan yang melarang seseorang untuk memasak penis manusia.
4. Dicuri saat sedang tidur
Kasus Pemotongan Penis
ini terjadi pada Fei Lin (41 tahun), seorang pria di China mengalami
kasus pencurian yang tidak lazim saat sedang tertidur lelap.
Tidak
ada uang maupun barang elektronik yang diambil dari rumahnya, tetapi
saat bangun ia mendapati penisnya sudah buntung dengan darah berceceran
di mana-mana.
"Mereka menaruh sesuatu di kepalaku dan menarik celanaku, lalu kabur. Aku terkejut karena tidak merasakan apapun, kemudian aku lihat sudah berdarah dan penisku sudah hilang," kata pria asal Niqiao, Provinsi Wenling ini.
"Mereka menaruh sesuatu di kepalaku dan menarik celanaku, lalu kabur. Aku terkejut karena tidak merasakan apapun, kemudian aku lihat sudah berdarah dan penisku sudah hilang," kata pria asal Niqiao, Provinsi Wenling ini.
5. Penis dipotong karena salah diagnosis
Boguslaw Faber, seorang pria di London datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri di kemaluan pada tahun 2008. Semula
ia diberi antibiotik karena dikira infeksi jamur, tapi karena tidak
sembuh maka dilakukan biopsi kanker. Kemungkinan adanya kanker
dikesampingkan karena hasil biopsinya negatif.
Malangnya, tahun 2009 penis Faber harus diamputasi karena digerogoti kanker yang telanjur parah. Atas ketidakcermatan rumah sakit melakukan biopsi, Faber mengajukan gugatan senilai Rp 4 miliar.
0 komentar:
Posting Komentar